Minggu, 05 Mei 2013

Mengenal Penyakit Kencing Tikus (Lestospirosis) yang Menghebohkan warga Sampang


Bakteri leptospira benar-benar membuat Sampang gempar. Tak cukup puluhan orang terkena penyakit leptospirosis, namun delapan nyawa sudah melayang. Semua pihak kini datang ke Sampang bersatu mengatasi penyakit yang muncul pasca banjir itu. Berikut kisahnya,
TIM siaga Dinas Kesehatan (Dinkes) Sampang terlihat stand by di posko kasus kejadian luar biasa (KLB) penyakit leptospirosis. Kini tak hanya mereka yang bekerja keras. Beberapa petugas dari Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL), tim sukarelawan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, serta Surveilan Provinsi Jatim, tampak sibuk di lapangan.
I. Apa Itu Lestospirosis
Leptospirosis sesungguhnya tergolong penyakit hewan yang bisa menjangkiti manusia juga, atau disebut zoonosis.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati.
II. Sumber Penularan
Hewan yang menjadi sumber penularan adalah tikus (rodent), babi, kambing, domba, kuda, anjing, kucing, serangga, burung, kelelawar, tupai dan landak. Sedangkan penularan langsung dari manusia ke manusia jarang terjadi.
III. Cara Penularan
Manusia terinfeksi leptospira melalui kontak dengan air, tanah atau tanaman yang telah dikotori oleh air seni hewan yang menderita leptospirosis. Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang lecet atau atau makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan terinfeksi leptospira. Masa inkubasi selama 4 - 19 hari.

IV. Gejala Klinis
1. Stadium Pertama
  • Demam menggigil 
  • Sakit kepala 
  • Malaise 
  • Muntah 
  • Konjungtivitis 
  • Rasa nyeri otot betis dan punggung 
  • Gejala-gejala diatas akan tampak antara 4-9 hari 
  • Gejala yang Kharakteristik
  • Konjungtivitis tanpa disertai eksudat serous/porulen (kemerahan pada mata) 
  • Rasa nyeri pada otot-otot
2. Stadium Kedua
  • Terbentuk anti bodi di dalam tubuh penderita 
  • Gejala yang timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan stadium pertama 
  • Apabila demam dengan gejala-gejala lain timbul kemungkinan akan terjadi meningitis.
    Stadium ini terjadi biasanya antara minggu kedua dan keempat.
V. Komplikasi Leptospirosis
  • Pada hati : kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6 
  • Pada ginjal : gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian. 
  • Pada jantung : berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal jantung yang dapat mengikabatkan kematian mendadak. 
  • Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas. 
  • Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva). 
  • Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.
V. Pencegahan
  • Membiasakan diri dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 
  • Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus. 
  • Mencucui tangan dengan sabun sebelum makan. 
  • Mencucui tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/ kebun/sampah/tanah/selokan dan tempat-tempat yang tercemar lainnya. 
  • Melindungi pekerja yang berisiko tinggi terhadap leptospirosis (petugas kebersihan, petani, petugas pemotong hewan, dan lain-lain) dengan menggunakan sepatu bot dan sarung tangan. 
  • Menjaga kebersihan lingkungan 
  • Membersihkan tempat-tempat air dan kolam renang. 
  • Menghindari adanya tikus di dalam rumah/gedung. 
  • Menghindari pencemaran oleh tikus. 
  • Melakukan desinfeksi terhadap tempat-tempat tertentu yang tercemar oleh tikus 
  • Meningkatkan penangkapan tikus.
VI. Pengobatan
Pengobatan dini sangat menolong karena bakteri Leptospira mudah mati dengan antibiotik yang banyak di jumpai di pasar seperti Penicillin dan turunannya (Amoxylline) Streptomycine, Tetracycline, Erithtromycine.
Bila terjadi komplikasi angka lematian dapat mencapai 20%, segera berobat ke dokter terdekat.

CARA MENGUSIR TIKUS :

Ada beberapa cara yang sudah dikenal untuk mengusir dan membasmi tikus seperti racun tikus, perangkap tikus, dan pengusir tikus elektrik. Cara-cara tersebut mungkin efektif tetapi bukannya tidak memiliki kelemahan. Racun tikus bisa membunuh binatang peliharaan misalnya kucing, perangkap tikus terlalu merepotkan, dan pengusir tikus elektrik mungkin bisa memengaruhi makhluk hidup di sekitar rumah, bahkan mungkin juga manusia.
Untuk itu diperlukan cara-cara yang lebih alami untuk mengatasi kelemahan cara-cara mengusir tikus konvensional seperti yang telah disebutkan.
Berikut beberapa cara membasmi dan mengusir tikus secara alami :
1. Jangkrik
Carilah jangkrik (Gryllus assimilis) yang biasa digunakan untuk aduan yang dapat mengerik. Letakkan jangkrik di tempat yang biasa dilalui tikus seperti di kamar atau di dapur. Tikus-tikus tidak akan berani menghampiri tempat tersebut karena sifat tikus yang tidak betah dengan keramaian.
2. Kucing
Peliharalah kucing (Felis sp) di rumah, terutama kucing jenis tertentu yang dapat memangsa tikus, niscaya rumah anda aman dari tikus. Kucing merupakan musuh alami bagi tikus.
3. Ular
Ular juga adalah musuh alami dari tikus. Di tempat dimana ada ular, di situ tikus tidak akan dapat hidup. Tetapi tentu cara ini bukan anjuran untuk semua orang.
4. Buah Mengkudu
Persiapkan dua atau tiga buah mengkudu (Morinda citrifolia L). Potonglah mengkudu tersebut menjadi beberapa bagian. Letakkan mengkudu tersebut dalam wadah berisi potongan mengkudu di tempat yang sering dilalui tikus. Nah, bau yang menyengat dari buah mengkudu akan membuat tikus pergi dari rumah.
5. Buah Bintaro
Yang ditakuti tikus adalah buah bintaro, caranya cukup gampang, petik beberapa biji buah bintaro lau letakkan pada ruangan yang sering disatroni tikus. Tanaman bintaro memiliki nama latin Cerbera manghas dikenal sebagai tumbuhan pantai atau paya. Ketinggian pohon bintaro dapat mencapai 12m. Di negara Samoa dikenal dengan nama leva, di Togo di kenal dengan nama toto, dan di Negara Fiji dikenal dengan nama vasa. Nama ilmiah Cerberus diambil dari nama anjing berkepala sepuluh dalam mitologi Yunani. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau tua, yang tersusun berselingan. Bunganya harum dengan mahkota berdiameter 3-5cm berbentuk terompet dengan pangkal merah muda. Benang sari berjumlah lima dan posisi bakal buah tinggi. Buah berbentuk telur, panjang 5-10cm, dan berwarna merah cerah jika masak. Penyebarannya secara alami di daerah tropis Indo Pasifik, dari Seychelles hingga Polinesia Perancis. Bintaro sering kali merupakan bagian dari ekosistem hutan mangrove. Di Indonesia bintaro sekarang digunakan sebagai tumbuhan penghijauan di daerah pantai serta peneduh kota.

6. Buah Durian
Persiapkan dua atau tiga buah durian (Durio zibethinus). Potonglah durian menjadi beberapa potong. Bagian yang enak, makanlah isinya. Kemudian, letakkan potongan kulit durian tersebut di tempat yang sering dilalui tikus. Nah, bau yang menyengat dan kulit yang berduri dari durian akan membuat tikus pergi dari rumah.
7. Minyak Mint
Oleskan minyak yang berasal dari daun mint (Mentha codifolia) pada selembar karton dan letakkan di tempat-tempat yang biasa dilalui oleh tikus. Tikus tidak akan datang lagi ke tempat itu karena tikus tidak suka bau mint.
8. Kapur Barus (Kamper)
Hancurkan secara kasar saja beberapa buah kapur barus (Dryobalanops aromatica) kemudian sebarkan di tempat-tempat yang biasa dilalui tikus. Cara ini cukup efektif dan murah meriah. Tikus pergi, rumah Anda pun wangi.
9. Batang Tanaman Berduri Tajam
Ada beberapa jenis tanaman baik berkayu maupun tidak yang berduri tajam, misalnya pelapah salak dan beberapa jenis batang tanaman hias berduri. Letakkan beberapa potong tanaman khususnya yang berduri sangat tajam di tempat tikus biasa berkeliaran. Tikus akan segan melewati tempat itu karena sakit bila terkena duri tajam.
10. Mewarnai / Mengecat Badan Tikus
Tangkap satu ekor tikus, kemudian lumuri badannya dengan cat kayu/besi berwarna mencolok, lalu lepaskan. Tikus tersebut tidak akan datang lagi demikian pula tikus-tikus lain juga tidak akan datang lagi ke tempat tersebut karena takut.
11. Memotong Ekor Tikus.
Selain mewarnai badan tikus, anda juga dapat menangkap tikus lalu memotong ekornya , untuk kemudian dilepaskan. Tikus tersebut tidak akan ditakuti tikus-tikus lain, sehingga di samping tikus tersebut tidak akan datang lagi karena takut, demikian pula dengan tikus-tikus yang lain.
Keefektifan cara-cara membasmi dan mengusir tikus tersebut tentu bergantung pada banyak hal, misalnya konstruksi ruangan dan rumah, kedekatan rumah dengan sumber makanan tikus, faktor alam, jenis tikus, resistensi tikus, dan lain-lain.